Senin, 27 Maret 2017

Pembelahan Sel

PEMBELAHAN SEL

A. AMITOSIS
-      Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melalui tahap-tahap, misalnya pembelahan sel prokariotik pada bakteri, ganggang biru, Amoeba
-      Pembelahan amitosis diawali Replikasi inti/DNA dahulu, lalu diikuti pembelahan sitoplasma, dan akhirmya terbentuk dinding pemisah diantara sel anak tersebut
B. MITOSIS
-      Siklus Sel
Interfase/ fase istirahat
Interfase merupakan tahap yang penting untuk mempersiapkan pembelahan/  melakukan
metabolisme sel.
a.    Fase Pertumbuhan Primer (Growth 1 disingkat G1):
fase transkripsi RNA, tRNA, mRNA dan beberapa jenis protein. DNA yang masih bersifat 2n (diploid)
b.    Fase Sintesis (S): sel melakukan sintesis materi genetik/replikasi DNA
c.     Fase Pertumbuhan Sekunder (Growth 2 disingkat G2): sel memperbanyak organel-organel yang dimilikinya
-      Pembelahan mitosis  adalah pembelahan sel melalui   tahap-tahap yang  teratur yaitu Profase, Metafase, Anafase, Telofase. disingkat PROMAT (profase, metafase, anafase, dan telofase).
-      Terjadi pada sel tubuh, dihasilkan 2 sel anakan dan kromosom 2n
1.    PROFASE
- Benang-benang   kromatin menebal menjadi  kromatid,  dan kromatid  mulai berduplikasi menjadi  kromosom.
- Membran inti mulai menghilang. Sentriol (bentuk seperti bintang dalam sitoplasma) mulai membelah
                                                          
2.    METAFASE
- kromosom (berisi dua kromatid ) berjejer teratur dibidang  pembelahan (bidang  equator), menggantung pada benang gelendong (benang spindel) melalui sentromer atau kinetokor

3.    ANAFASE.
- kromatid akan tertarik oleh  benang  spindel menuju ke kutub yang berlawanan.

4.    TELOFASE
- Kromatid yang berada pada kutub berubah menjadi benang-benang kromatin kembali dan benang spindel lenyap
- terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti menjadi dua bagian) dan SITOKINESIS  (pembagian   sitoplasma menjadi dua bagian)
- Pada sel hewan sitokinesis ditandai dengan melekuknya sel kedalam, sedang pada tumbuhan karena selnya berdinding, maka sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel

C. MEIOSIS
· Meiosis adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom (n)
· Terjadi lewat dua rangkaian tahap yaitu meiosis I (PRO(lezipadidia) MAT I) dan meiosis II (PROMAT II).
· Terjadi pada sel kelamin,dihasilkan 4 sel anakan dan kromosom (n)

MEIOSIS I
Sebelum memasuki meiosis I, terlebih dahulu terjadi interfase. Interfase I pada meiosis I sama dengan interfase pada mitosis, yaitu terjadi sintesis dan replikasi DNA serta terjadi pembentukkan protein – protein yang bermanfaat untuk tahap – tahap setelahnya 

1.    PROFASE I
- Leptoten: benang-benang kromatin yang memendek dan menebal. Pada subfase ini mulai terbentuk sebagai kromosom homolog
- Zigoten:  Kromosom homolog saling berdekatan atau berpasangan menurut panjangnya. Peristiwa ini disebut  sinapsis. Kromosom homolog yang berpasangan ini disebut bivalen
- Pakiten: Empat kromatid yang membentuk pasangan sinapsis ini disebut tetrad
- Diploten: terjadi kiasma (tunggal atau perlekatan lebih dari satu (kiasmata). Proses perlekatan atau persilangan kromatid-kromatid disebut pindah silang (crossing over). Pada proses pindah silang, dimungkinkan terjadinya pertukaran materi genetik (DNA) dari homolog satu ke homolog lainnya.
- Diakinesis: terbentuk benang-benang spindel pembelahan (gelendong mikrotubulus).
Sementara itu, membran inti sel (karioteka) dan nukleus mulai lenyap.
           
                
2.    METAFASE I
- kromosom homolog (tetrad) berjajar berhadap-hadapan di sepanjang daerah ekuatorial inti
- kromosom masih bersifat diploid (2n)

3.    ANAFASE I
- kromosom-kromosom homolog (masing-masing terdiri dari 2 kromatid) saling memisahkan diri dan ditarik oleh benang-benang gelendong ke kutub sel yang berlawanan
- jumlah kromosom telah diparuh (terjadinya reduksi kromosom), dari keadaan diploid (2n) menjadi haploid (n)

4.    TELOFASE I
- kromosom homolog telah mencapai kutub-kutub yang berlawanan.
- terbentuk membran inti (kariokinesis) oleh Retikulum endoplasma.
- terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian sehingga terbentuk dua sel anakan dengan kromosom yan sudah haploid)

MEIOSIS II
1.    PROFASE II
- Fase ini dapat dimulai setelah selesainya interfase I yang berlangsung sangat pendek. Pada beberapa organisme bahkan tidak mengalami interfase, sehingga dari telofase I langsung dilanjutkan ke profase II, dan kadang-kadang juga terjadi dari telofase I langsung ke metafase II
- Nukleolus dan dinding inti menghilang, sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan dan benang  gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan

2.    METAFASE II
-  kromosom (berisi dua kromatid) berjajar ke bidang ekuator

3.    ANAFASE II
-  benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan.

4.    TELOFASE II
-  kromatid di kutub berubah menjadi benang-benang kromatin. Membran nukleus dan inti haploid terbentuk.
- terjadi sitokinesis sehingga terbentuk empat sel anakan haploid.




-      Perbedaan Mitosis dan Meiosis


D. GAMETOGENESIS
-      Gametogenesis adalah Proses pembentukan gamet atau sel kelamin.
-      Pada hewan dikenal Spermatogenesis dan Oogenesis, pada tumbuhan dikenal Makrosporogenesis (Megasporogenesis) dan Mikrosporogenesis.

1. Spermatogenesis
-      Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma di dalam testis (buah zakar).



2. Oogonium
-      Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam ovarium

-      Perbedaan Spermatogonium dengan Oogonium

3. Mikrosporogenesis
-      Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan gamet jantan di dalam kepala sari atau antera
-      Di dalam antera terdapat kantong serbuk sari yang didalamnya berisi sejumlah sel-sel induk serbuk sari/ sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid

-      Proses mikrosporogenesis
a.    Sel induk mikrospora (mikrosporosit) membelah meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid.
b.    Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu disebut tetrad.
c.     Setiap mikrospora mengalami kariokinesis sehingga menghasilkan 2 inti haploid. Satu inti disebut saluran serbuk sari, inti lain dinamakan inti generatif.
d.    Inti generatif membelah mitosis tanpa sitokinesis sehinga terbentuk 2 inti sperma. Inti saluran serbuk sari tidak membelah.
Jadi, dalam sebutir serbuk sari masak terdapat 3 inti haploid, yaitu sebuah inti saluran serbuk sari dan dua inti sperma (inti generatif).
                              
4. Makrosporogenesis
-      Makrosporogenesis /megasporogenesis adalah proses pembentukan gamet betina berlangsung dalam bakal buah atau ovarium.
-      Di dalam ovarium terdapat bakal biji (nuselus) yang menempel pada dinding ovarium
         

-      Proses megasporogenesis  Angiospermae:
a.    Sel induk megaspora diploid (megasporosit) dalam ovarium mengalami meiosis I dan menghasilkan 2 sel haploid.
b.    Kedua sel haptoid mengalami meiosis II dihasilkan 4 megaspora haploid, 3 di antaranya mengalami degenerasi.
c.     Megaspora yang masih hidup mengalami tiga kali kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung tembaga muda) dan 8 inti haploid.
d.    dalam megaspora 4 inti berada pada sisi kalaza dan 4 inti di dekat mikrofil
e.    Satu inti dari tiap-tiap sisi menuju ke pusat dan bersatu membentuk kandung lembaga sekunder yang diploid.
f.     Tiga Inti pada bagian kalaza dinamakan Inti antipoda, inti di bagian tengah yang dekat ke mikrofil dinamakan ovum (sel telur), dan yang di samping kiri kanan dinamakan sinergid.
-      Pada peristiwa pembuahan Inti generatif  (spermatozoid I) membuahi sel telur membentuk zigot diploid. Inti generatif  (Spermatozoit II) membuahi Inti diploid hasil persatuan dua sel kutub  menghasilkan endosperm bersifat triploid. Endosperm dan embrio membentuk biji
-      Saluran serbuk sari berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi sel sperma saat berada di dalam putik.

- Perbedaan Mikrosporogenesis dengan  Makrosporogenesis
Faktor pembeda
Mikrosporogenesis
Makrosporogenesis
Tempat terjadi
Kepala sari
Ovarium (bakal buah)
Sel primordial
Mikrosporosit
Megaprorosit
Hasil pembelahan meiosis II
Mikrospora Tetrad
Megaspora (3 mereduksi, 1 mengalami pembelahan keriokinesis sebanyak 3 kali)
Hasil keriokinesis
Serbuk spora (terdiri dari 1 nukleus generative (menjadi 2 sel sperma) dan 1 nukleus saluran serbuk sari ) sebagai sel vegetatif
8 inti haploid (Sel telur, antipoda, sinergid dan kandung lembaga sekunder)



Lokasi: Lumajang Regency, East Java, Indonesia

2 komentar: